Pesan Ramadhan, Hindarkan Keserakahan,Tumbuhkan Solidaritas Sosial

Religi756 Views

BERBAGI News – SALAH satu target dan pesan Ramadhan ialah untuk menghayati doktrin agama bahwa Allah itu Maha Dekat, yang selalu mengawasi dan membimbing serta melindungi setiap hamba-Nya yang bermohon kepada-Nya dengan segala kesungguhannya.

Melalui ibadah puasa, seseorang diajak menghayati harkat kemerdekaannya dan menyadari bahwa manusia pada dasarnya makhluk yang bermoral dan selalu damba pada akhlak mulia serta ingin selalu memegang amanat.

Oleh karenanya, Rasulullah SAW selalu menekankan bahwa puasa itu urusan seseorang dengan Tuhannya, dan tidak ada hak orang lain untuk melakukan inspeksi dan intervensi apakah seseorang itu tengah berpuasa atau tidak.

Ini dimaksudkan sebagai metodologi dari Allah SWT agar lewat puasa seorang mukmin terlatih untuk selalu bersifat jujur dan memiliki rasa malu sehingga nuraninya akan tampil menjadi hakim yang jujur, ingat kalau dirinya tergoda berbuat kehinaan.

Dengan demikian, mereka yang mengaku berpuasa, tetapi masih saja melakukan korupsi dan tindakan kecurangan lain serta tidak lagi merasa malu, maka kualitas dan dampak puasanya perlu dipertanyakan atau diragukan.

Apakah korelasi antara ibadah puasa dan tindakan praktis menggalang solidaritas sosial?. Kalau dalam hal sholat, kesadaran vertikal-spritual dan aksi sosial itu disimbolisasikan dengan ucapan takbir pada permulaan shalat dan diakhiri dengan salam sambil menengok ke kanan dan ke kiri.

Keduanya [takbir-salam] merupakan bahasa performatif dan deklaratif bahwa setiap muslim yang selalu menegakkan shalat baru akan bermakna shalatnya kalau dilanjuti dengan sikap kepedulian sosial secara nyata.

Maka, demikian juga halnya dengan ibadah puasa yang diniati sebagai wujud ketaatan pada Allah namun efeknya harus bermanfaat bagi manusia sehingga di penghujung Ramadhan ditutup dengan mengeluarkan zakat fitrah, sembari memperbanyak takbir dan tahmid, mengagungkan dan memuji asma Allah SWT.

Baca Juga :  Khadijah Istri Rasulullah SAW, Sebagai Istri Teladan

Di balik gema takbir dan tahmid, setiap mukmin diajak meresapi bahwa Yang Maha Agung dan Maha Terpuji hanyalah Allah. Setiap muslim bersyukur telah selesai menunaikan ibadah puasa dan dalam waktu yang sama akan malu dan risih di hadapan Allah jika dalam hatinya masih melekat perasaan bahwa dirinya hebat, besar, berkuasa, serta haus akan pujian.

Oleh karenanya, dengan puasa kita diajak menerapkan ukuran sukses atau gagal sebuah karier dengan ukuran yang lebih mulia dan terpuji di hadapan Allah SWT dan di hadapan mahkamah hati nurani, bukannya di hadapan pimpinan birokrasi dan lainnya.

Dengan puasa Ramadhan, diharapkan munculnya suasana bathin yang serba bersih itu, dan juga diharapkan seorang muslim lebih mudah membangun solidaritas kemanusiaan khususnya sesama orang muslim dan lebih luas lagi dengan sesama hamba Tuhan yang lain.

Dengan demikian, tidaklah benar jika solidaritas sosial selalu dipahami sebagai tindakan karitatif dari si kaya untuk membantu si miskin. Lebih dalam dari itu ialah tumbuhnya sikap serta komitmen bersama untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sehingga setiap individu ataupun kelompok sosial terjamin hak-haknya sebagai manusia yang merdeka dan bermartabat di bumi Indonesia ini.

Dengan demikian, upaya menciptakan solidaritas sosial mensyaratkan sikap rendah hati, rasa saling mencintai, serta terbuka bagi kritik sebab tanpa pengakuan yang sama terhadap hak-hak orang lain maka solidaritas sosial tidak akan terwujud.

Sikap belas kasih yang diwujudkan hanya berupa santunan zakat fitrah serta bantuan insidentil terhadap fakir miskin, tidak akan mampu menciptakan keadilan serta solidaritas sosial kalau tidak disertai pembangunan pribadi yang berakhlak mulia.

Dengan semangat Idul Fitri, kita semu diajak melepaskan “topeng” serta jabatan yang selalu kita kenakan dengan penuh kebanggan dan kemudian secara lugas diajak merenungkan prestasi dan jati diri yang sebenarnya. Wallahu a’lam bish shawab.

Baca Juga :  Ibrahim AS, Berpredikat Bapak Tauhid

Selamat membaca dan Semoga bermanfaat. (asw)