Tidak Berguru, Pepadu Bintang Muda Lingsar “Serawah Muter” Laga Besar 3 Kali

Mataram, BERBAGI News – Pemain atau yang lebih dikenal dengan Pepadu untuk tradisi budaya sasak Peresean adalah suatu kebanggaan bagi sang pemain dapat berlaga atau tanding dalam sebuah laga besar atau Perang Bintang.

Dalam laga perang bintang panitia penyelenggara akan menampilkan pepadu pepadu tersohor yang ada di pulau Lombok.

Salah satunya yang aktif tampil dalam laga besar adalah pepadu muda “Serawah Muter” alias Galih (31 tahun) asal Dusun Lingsar Desa Lingsar Kecamatan Lingsar kabupaten Lombok Barat, NTB.

Ditanya soal keberaniannya dalam laga perang bintang, Galih mengaku awalnya hanya mencoba tampil dengan maksud bermain dan menghibur para penonton.

“Tahun 2018 nyoba main (Peresean), Otodidak saja, tanpa berguru,” katanya kepada media ditemui saat menonton Perang Bintang Mayura hari terakhir. Rabu (18/05/2022).

Dikatakan Galih, ia tertarik bermain Peresean karena dikampungnya ada dua orang yang menjadi pepadu yakni Demung Wira dan Raden Lingsar (alm.Adi).

“Selama ini saya sudah 3 kali main di laga besar, di Desa Langko, Desa Jonggat dan Taman Mayura,” tuturnya. (shy)

Baca Juga :  Aweng dan Sibawaeh; Dua Pemuda PMI, Pergi Sukses bawa Pulang Modal