Pendampingan IATTA NTB, 90 Hari di Wisata Alam Gunung Aur

Pariwisata489 Views

Mataram, BERBAGI News – Genap sudah agenda 90 hari program assesment dan pendampingan di Gunung Aur oleh relawan Asosiasi Industri Wisata Petualangan Indonesia (IATTA) NTB, salah satu destinasi wisata alam rintisan di desa Sedau Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.

Agenda ini digagas sejak awal tahun 2022, dan mulai berjalan awal Februari. Setelah pihak IATTA NTB bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan didukung oleh Pemerintah desa Sedau bersepakat dan berkomitmen untuk menata dan melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di dusun Sedau Dese dalam aktivitas wisata.

Gunung Aur adalah kawasan Bendungan Keru, yang cukup lama tanpa dikelola dan dirawat. Sementara di lokasi tersebut sudah ada beberapa infrastruktur berdiri, selain ada pintu air, ada  pula fasilitas aula pertemuan, musholla, toilet, camping ground dan outdoor area.

Menurut info dari masyarakat sudah delapan tahunan lokasi tersebut tanpa pengelolaan, kondisinya sangat memprihatikan padahal di lokasi tersebut menyimpan potensi panorama yang sangat baik untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alam.

Salah seorang tokoh Masyarakat Dusun Sedau Dese berharap, lokasi tersebut dapat dikembangkan dan dikelola secara baik agar memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Berdasarkan hasil kajian bersama masyarakat, telah terpetakan potensi-potensi atraksi wisata alam, sport, seni, budaya dan kulinernya. Termasuk kebutuhan pelatihan bagi masyarakat untuk menjadi pengelola wisata.

Sesuai rencana aksi yang disepakati, sudah ada tambahan fasilitas penunjang wisata yang diswadayakan masyarakat dengan mendapat bantuan dari BUMDes, antara lain pembuatan sumur gali, penataan taman, pembangunan loket dan warung, tempat cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan bak sampah. Pelatihan kapasitas pengelola dan Sapta pesona. Relawan #IATTA_NTB juga telah menginisiasi terbentuknya Kelompok Masyarakat Peduli Wisata Gunung Aur (MPWGA). Kelompok ini diharapkan menjadi garda terdepan sebagai pengelola di kompleks wisata gunung Aur.

Baca Juga :  Sosialisasi Desa Budaya, Bupati Lombok Utara: Potensi Desa Bayan, “Desa Wisata Adat dan Budaya”

MPWGA sudah cukup mampu melakukan kegiatan, diantaranya menerima kunjungan Kantor Bahasa Provinsi NTB dan Yayasan TANGAN BERBAGI INDONESIA, melaksanakan event HARI AIR DUNIA  di bulan April 2022 lalu, serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat konservatif seperti penanaman pohon secara masal. Menerima kunjungan dari rombongan mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok, Universitas Mataram dan Universitas Gadjah Mada yang melakukan berbagai aktifitas guna membantu  pengembangan sumber daya pengelola dan masyarakat yang ada di wilayah Gunung Aur.

Ketua IATTA NTB, Sabil Risaldy, SH, menegaskan, pendampingan 90 hari adalah waktu yang singkat untuk menjawab segala tantangan dan mewujudkan mimpi di Gunung Aur. Masih cukup banyak rencana aksi yang belum dapat dilakukan dan masih sangat dibutuhkan sentuhan yang harus diberikan, baik kepada kelompok maupun dalam penataan lokasi wisata Gunung Aur. Terlebih orientasi pengembangan wisata alam Gunung Aur diharapkan menjadi wisata sehat berbasis masyarakat dan berkelanjutan.

“Di masa mendatang, MPWGA dan lembaga-lembaga unit didalamnya, harus bisa menjaga dan memelihara fasilitas yang ada, profesional dan konsisten menjalankan amanah sebagai pengelola Wisata alam Gunung Aur. Serta  mengembangkan kawasan Wisata menjadi lebih baik,” harapnya. (*)