Muncul Prilaku Kaum Luth Modern

Religi553 Views

BERBAGI News – “Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki diantara manusia dan kamu meninggalkan isteri-isteri yang telah dijadikan Allah untukmu. Bahkan kamu adalah orang-orang yang telah melampaui batas.” (QS. As-Syu’araa’ : 165-166).

TIDAKKAH kita semua takut akan kutukan Allah, sebagaimana terjadi pada kaum Luth yang telah dibinasakan Allah karena mereka lebih senang melakukan hubungan sejenis atau istilah kekinian disebut LGBT (Lesbian, gay, biseksual, dan transgender).

Ataukah ini diantara tanda-tanda akhir zaman…? Aneh bin ajaib, di satu pihak dunia meributkan penangulangan penyakit Aids, tetapi mereka sendiri berusaha agar sumber penyakit tersebut, yaitu homoseks dan penyelewengan seksual menjadi terapi masalah kependudukan.

Terkait dengan kisah kaum Luth, Nabi Luth adalah keponakan Nabi Ibrahim. Dia bersama-sama pamannya ikut imigrasi dari Irak ke Syirya, Palestina dan Mesir.

Kemudian beliau diutus untuk menjadi Rasul, untuk memperbaiki moral kaumnya, yang melakukan hubungan sejenis (homoseks). Mereka tidak menghiraukan seruan Nabi Luth agar melakukan huhungan seks secara wajar.

Akhirnya Allah membinasakan mereka; termasuk isteri Luth sendiri, karena isterinya termasuk yang menyetujui perbuatan keji tersebut. Kisah ini dijelaskan dalam Al Qur ‘an berkali- kali agar menjadi pelajaran bagi kita semua.

Dalam Surat Al ‘Araf dari ayat 80-84 dijelaskan bahwa: “Dan kami (Allah) telah mengutus Luth kepada kaumnya. Ingatlah ketika ia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan “fahisyah” yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun di dunia ini. Yaitu kamu mendatangi lelaki untuk melempiaskan dan melepaskan nafsumu, bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.”

“Kaumnya menjawab : Usirlah Luth dan pengikut-pengikutnya dari kota ini, sesungguhnya mereka adalah orang yang berpura-pura mensucikan diri. Kemudian kami selamatkan dia (Luth) dan pengikut-pengikutnya, kecuali isterinya.

Baca Juga :  Meraih Takwa dan Bahagia

Karena isterinya termasuk orang- orang yang akan dibinasakan. Kemudian kami turunkan kepada mereka hujan batu, maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.”

Cerita ayat diatas sekarang berulang kembali, dimana masyarakat yang tidak mau mengikuti gaya hidup bebas seksual yang telah dilakukan orang Barat, diusir dari percaturan dunia, dan dituduh bahwa masyarakat orthodok yang pura-pura suci, sok moralis.

Dalam Surat Hud dijelaskan bagaimana bejatnya kaum Luth itu, sehingga malaikatpun yang sedang bertamu kepada Luth juga mereka ganggu dan diajak untuk melakukan keji tersebut.

“Dan tatkala datang utusan kamu, para malaikat kepada Luth, maka dia merasa susah dan sempit dadanya dan dia berkata: “Ini adalah hari yang sulit”. (QS. Huud : 77). Nabi merasa susah karena para malaikat datang sebagai pemuda yang tampan, sedangkan kaum Luth amat menyukai pemuda yang tampan dalam melakukan homo seks; dan Nabi Luth merasa tidak mampu untuk melindungi tamunya tersebut dari gangguan kaumnya.

“Dan datanglah kaumnya dengan segera ke rumah Luth. Dan mereka sejak dahulu selalu melakukan perbuatan keji tersebut. Luth berkata :”Hai kaumku, inilah puteri-puteri negeriku, merela lebih suci bagimu : maka bertakwalah kepada Allah, dan janganlah kamu mencemarkan namaku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal…?”

“Mereka menjawab: “Sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami tidak mempunyai hasrat kepada kaum puteri, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.”

Kemudian Luth berkata; “Seandainya aku ada mempunyai kekuatan untuk menolakmu, atau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat, tentu akan aku lakukan.”

“Para malaikat kemudian berkata: “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak dapat menganggu kamu, sebab itu diakhir malam ini, pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikutmu dan jangan ada seorangpun yang tertinggal, kecuali isterimu; karena dia akan ditimpa azab yang akan menimpa mereka semua.

Baca Juga :  Taat Allah dan Nabi Harga Mati

Azab tersebut akan terjadi di waktu subuh ini, bukankah waktu subuh itu sudah dekat……?”

“Maka tatkala datang azab kami, maka Kami balikkan negeri kaum Luth itu yang diatas menjadi kebawah; dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang lalim”. (QS. Huud : 78-83).

Dari cerita Al Qur’an diatas, dapat kita lihat keadaan di saat sekarang ini, dimana masyarakat Barat (sekuler) ingin melegalisasi pelecehan seksual, homosek dan lesbian; sedangkan semua orang menyadari bahwa jumlah kaum wanita lebih banyak dari kaum lelaki, dan perbuatan keji tersebut merupakan sumber bencana penyakit yang sangat menakutkan.

Apakah tidak ada dari mereka yang berakal, padahal mereka adalah masyarakat yang terkenal dengan kaum rasional, dan ilmiah, dan intelektual…? Masyarakat yang masih menentang perbuatan keji tersebut, sudah tidak mempunyai kekuatan sama sekali, karena kekuatan dunia selama ini dikenal dengan PBB saja sudah ikut membantu pengesahan perbuatan keji tersebut.

Kalau sudah demikian marilah kita tunggu apa yang akan terjadi. Tidakkah mereka takut, jika Allah akan membalikkan satu negeri dengan menghujani mereka dengan batu- batu yang membara…? Atau inikah diantara tanda-tanda awal kehancuran suatu bangsa dan negara.

Kepada kaum muslimin, marilah kita selalu mawas diri atas serangan budaya Barat (sekuler) seperti free seks, homoseks, lesbian, dan lain sebagainya. Jika kita bersikap permissive, yaitu acuh tak acuh dengan hal yang demikian, berarti kita telah mengizinkan azab Allah bagi masyarakat kita.

Dewasa ini, perbuatan keji tersebut sudah mulai muncul di beberapa negara termasuk negara yang kita cintai ini sebagai mayoritas umat muslim terbesar di dunia.

Baca Juga :  Tanda-tanda Orang yang Ilmunya Bermanfaat

Karena itu untuk menghentikan arus perbuatan keji kaum Luth modern (LGBT) ini tidak cukup hanya dengan seruan ataupun kecaman. Tetapi harus ada kekuatan politik dan hukum yang melindungi umat. Dan itu semuanya hanya bisa terjadi jika negeri ini menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan

Sebelum azab Tuhan datang, marilah kita memperkokoh dan memperhatikan peningkatan yang penuh pada keimanan dan akhlak bangsa ini, kita hidupkan suasana religius di dalam rumah-rumah kita. Hanya dengan cara inilah kita dapat membentengi azab kebudayaan yang datang dari kaum Luth modern. Wallahu a’lam bish shawab.

Sumber bacaan buletin Ista’id: 71/1994.