Pengaruh Krisis Air Bersih terhadap Kesehatan Masyarakat

Opini426 Views

BERBAGI News – Masalah merupakan bagian kecil dari kehidupan, setiap manusia pasti pernah memiliki dan menghadapi masalah baik dari diri sendiri maupun bersumber dari orang lain (Abdul Cholil).

Pengertian masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan, masalah merupakan suatu kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik.

Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2, Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pengertian Masalah kesehatan adalah masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

Permasalahan kesehatan di NTB ini masih tergolong tinggi salah satunya yaitu masalah air bersih, padahal seperti yang kita tahu air bersih sangat penting bagi manusia dalam menjaga kesehatan  namun penduduk yang semakin meningkat akan membutuhkan lebih banyak air, pangan, energi, dan bahan baku sehingga persediaan sumber alam, termasuk air semakin menipis. Hal ini manusia juga dihadapkan dalam beberapa masalah yang cukup kompleks dan belum dapat diatasi, salah satunya masih rendahnya tingkat penyaluran air kepada masyarakat hal ini mengakibatkan tingkat kesehatan manusia terus menurun.

Selain itu ada beberapa masalah utama akibat krisis air bersih yaitu: yang pertama, pencemaran air yang diakibatkan oleh permukiman dan industri atau penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Air tersebut dapat terkontaminasi mikroorganisme sehingga dapat memberikan yang sangat buruk bagi manusia, jika di konsumsi oleh manusia maka efeknya akan cukup parah dimana menimbulkan penyakit-penyakit yang berbahaya selain itu juga berdampak pada ekonomi dimana harus mengeluarkan biaya pengobatan yang cukup banyak.

Baca Juga :  Penghianatan Terhadap UUPA 1960, Akar Problemtika Agraria Yang Belum Tuntas

Yang kedua, kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan, seharusnya masyarakat mengikuti sosialisasi tentang kebersihan lingkungan agar tidak terjadinya krisis air bersih dan terhindar dari masalah kesehatan selain itu pemerintah juga harus memberikan himbauan kepada masyarakat terkait tidak boleh BAB atau buang air besar di sungai atau danau serta limbah rumah tangga juga perlu diolah dengan tidak mencampur atau membuang limbah cair bersama benda padat dan cemaran berbahaya lainnya ke air bersih seperti sungai dan danau.

Yang ketiga adalah alokasi anggaran yang ada di daerah yang hendak digunakan untuk meningkatkan pelayanan air bersih dan sanitasi masih sangat minim, pemerintah seharusnya lebih memperhatikan masyarakat sekitar yang kekurangan air bersih dan memberikan anggaran yang cukup besar dan bisa membuat penampungan air hujan untuk menampung air bersih dan melakukan penyebaran sumber daya teknologi ke daerah-daerah lainnya. (nia)