Kirab Budaya Dekatkan Hati Delegasi G20 dengan Indonesia

Surakarta, BERBAGI News – Pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Presidensi G20 Indonesia di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (7/6/2022) ditutup dengan kirab kebudayaan.

Agenda iring-iringan budaya sepanjang 3 kilometer tersebut mengajak delegasi G20. Dimulai pukul 16.00 WIB di Stadion Sriwedari dan berakhir di Balai Kota Surakarta.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, hadir ditemani Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.

Ribuan warga berjejer dipinggir jalan dan antusias melihat Kirab Budaya Solo Batik Carnival (SBC). Sekitar lima ribu orang padati jalan menikmati iring-iringan yang dipimpin Menteri Investasi yang naik kuda.

“Ada 30 negara kemudian enam organisasi internasional yang ikut kirab ini. Masyarakat juga menyambut hangat kegiatan ini,” kata Bahlil di Balai Kota Surakarta.

Bahlil mengatakan para delegasi G20 antusias dengan melihat keragaman budaya Indonesia dan kuliner nasional yang disajikan.

“Saya tanya negara sahabat bahwa katanya seperti rumah sendiri, nyaman betul. Ini adalah sebuah start yang positif,” kata dia.

Gibran yang ikut hadir mengatakan kirab ini merupakan agenda budaya terbesar pertama yang digelar selama pandemi covid-19. Ia pun memberikan apresiasi kepada BKPM dan keterlibatan peserta G20 yang hadir dalam acara tersebut.

“Terima kasih atas kehadirannya. Saya harap acara ini dapat memberikan dampak yang besar, bahkan ke sektor UMKM,” sebutnya.

Gibran berharap dengan digelarnya Kirab Budaya Solo Batik Carnival, para delegasi G20 akan jatuh hati dengan warisan budaya Indonesia, batik dan makin banyak dikenal dunia.

Salah satu warga yang ikut melihat kirab budaya, Ella, 25 tahun, mengaku senang dengan kegiatan tersebut karena jarang diadakan, khususnya selama pandemi.

“Ini meneyenangkan karena acara ini berbeda dari kegiatan karnaval lainnya. Terlebih tema yang diangkat soal batik,” tuturnya.

Baca Juga :  Lomba Merangkai Gebogan di Bali

Ella mengaku rela berdiri lama demi melihat iring-iringan kirab yang memperlihatkan kostum daerah dan diiringi lagu-lagu daerah.

Berjalan lancar

Bahlil menyebut acara Kirab Budaya merupakan representasi bahwa meski perhelatan G20 membahas agenda global, namun Indonesia tetap menjunjung tinggi tradisi dan melestarikannya serta mensosialisasikannya ke penjuru dunia.

Ia menambahkan, kendati ada perdebatan panjang dalam pembahasan dialog dari sesi ke sesi, secara umum sidang berjalan dengan baik.

“Sekalipun dalam pembahasan dialog dari sesi ke sesi terjadi perdebatan yang panjang, namun karena acaranya di Solo, semuanya diselesaikan dengan hati yang dingin. Karena itu  tidak ada yang walk out,” tandasnya. (*)