Banyaknya Tantangan dan Fitnah Akhir Zaman

Religi453 Views

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang mengenggam bara api.” [HR. At-Tirmidzi].

PADA saat ini, dalam kehidupan umat manusia menghadapi tantangan zaman adalah lebih berat jika dibandingkan daripada zaman terdahulu, karena akibat terjadinya perubahan dan perkembangan zaman itu sendiri.

Kemajuan sains dan teknologi menjadikan kehidupan manusia serba cepat dan mudah. Pikiran semakin rasional sehingga cenderung sulit menerima suatu ajaran sunnah yang dianggap tidak ilmiah dan tidak modern.

Hal tersebut diperparah dengan arus sekularisme dan liberalisme di berbagai bidang kehidupan. Sekularisme adalah aliran, sistem, dan pandangan bahwa masalah keagamaan harus terpisah dari masalah kenegaraan. Agama tidak boleh mengatur kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Agama dipandang sebagai urusan peribadi semata.

Sedangkan liberalisme adalah suatu faham yang meletakkan kebebasan sebagai suatu nilai sosial politik yang paling tinggi. Kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Ia merupakan ideologi yang menjunjung kebebasan dan hak-hak individu dalam bebagai aspek kehidupan, baik agama, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain.

Ideologi itulah yang banyak menimbulkan kerusakan, karena menjalani kehidupannya manusia dijauhkan dari nilai-nilai agama. Pada saat bersamaan, manusia diberikan kebebasan berkeyakinan, berpikir, bertindak dan berperilaku tanpa dibingkai dengan nilai-nilai agama.

Akibatnya manusia sulit membedakan antara yang hak dan yang bathil. Inilah kehidupan saat ini yang sudah termasuk katagori akhir zaman. Penuh dengan kerusakan sebagaimana disebutkan dalam berbagai riwayat Hadits.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah Saw menjelaskan diantara tanda-tanda kiamat adalah terjadinya fitnah-fitnah besar yang menyebabkan bercampur-aduknya antara kebenaran dan kebathilan.

Iman mudah goyah. Seorang yang di waktu pagi beriman, bisa menjadi kafir di waktu sore hari. Atau di sore harinya beriman, pagi harinya menjadi kafir. Fitnah itu terus-menerus terjadi di tengah-tengah manusia sampai datangnya hari kiamat.

Syaihk Abdurrahman as-Sa’di dalam kitabnya Bahjatu Qulubil Abrar menjelaskan bahwa pada akhir zaman hanya sedikit kebaikan dan sebab-sebabnya, sedangkan keburukan meraja lela.

Pada saat itu orang yang berpegang teguh kepada agama sangat sedikit jumlahnya, dan yang sedikit ini dalam keadaan kesusahan [karena banyaknya fitnah] ibarat orang yang mengenggam bara api.

Banyak yang menentang dan banyak fitnah yang menyesatkan, fitnah syubhat, keraguan, berpaling dari kebenaran, fitnah syahwat dan condongnya makhluk kepada dunia dan tenggelam dengan kemilau dunia secara zahir dan batin.

Dalam kondisi seperti ini, berpegang teguh dengan sunnah sungguh menjadi hal yang sangat berat. Inilah yang digambarkan Rasulullah Saw dalam sabdanya:

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang mengenggam bara api.” [HR. At-Tirmidzi].

Dengan demikian, maka orang yang paling mulia dan utama adalah yang menghidupkan sunnah yang telah ditinggalkan bahkan telah dirusak oleh umat manusia.

Hendaklah bersabar para pecinta dan pejuang sunnah Rasulullah Saw, karena mereka sesungguhnya orang yang sedikit jumlahnya di kalangan umat manusia.

Maka dibutuhkan peran murabbi dan pendidik yang selalu mengingatkan dan memotivasi, sekaligus memberi teladan agar bersikap sabar dan istiqamah dalam menjalankan syari’at yang penuh dengan tantangan dan rintangan.

Dibawah bimbingan murabbi yang sabar, teguh, dan istiqamah berpegang teguh dengan syari’at, maka para mutarabbi [pesrta didik] akan memiliki komitmen berislam yang kuat di tengah terjadinya berbagai kerusakan dalam kehidupan umat manusia. Wallahu a’lam bish shawab.

[Sumber bacaan: Suara Hidayatullah, Edisi 5, XXXIII, 2021].

Baca Juga :  Belajar Sabar Kepada Nabiyullah Ayyub Alaihisalam