Manfaatkan Limbah Rumah Tangga, KKN Unram Ajak Warga Desa Gegelang Buat Pupuk Cair Organik

Lombok Barat, BERBAGI News – Mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram mengadakan kegiatan sosisalisasi pembuatan pupuk cair limbah organik guna memberikan pemahaman kepada masyarakat desa mengenai bagaimana pengolahan sampah organik sehingga dapat menjadi suatu produk pupuk cair yang nantinya akan dapat diaplikasikan ke berbagai jenis tanaman yang ada khususnya pada pemberdayaan tanaman hortikultura yang terdapat di Desa Gegelang, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.

“Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu program kerja utama yang disusun oleh Kelompok Mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram 2022,” kata Ketua Kelompok KKN Unram, Muhammad Abduh. Kamis (23/06/2022).

Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram 2022 melakukan kerja sama dengan Earth Hour dan Bank sampah NTB madiri.

Perlu diketahui bahwa Earth Hour merupakan salah satu kampanye global WWF (World Wide Fund for Nature) sebagai organisasi konservasi terbesar di dunia, yang mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk menyatakan kepeduliannya terhadap perubahan iklim dan juga Bank sampah NTB madiri yang membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia khususnya wilayah Nusa Tenggara Barat dengan tujuan menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi dan bersih.

Jelas Abduh, Kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh mahasiswa KKN Tematik Unram 2022 ini didasarkan pada permasalahan sampah rumah tangga yang ada di desa Gegelang, dimana sering kali limbah organik seperti sisa nasi, sayur-sayuran yang berasal dari olahan rumah tangga warga hanya di buang begitu saja sehingga tidak jarang menimbulkan aroma yang tidak sedap dan jika dibiarkan dalam kurun waktu yang lama maka akan mendatangkan lalat sehingga dapat menjadi sumber penyakit. Maka, oleh karena itu kegiatan sosialisasi tentang pengolahan sampah organik khususnya sampah yang berasal dari rumah tangga sehingga dapat menjadi pupuk tepat dilakukan.

Baca Juga :  Cegah Stunting, Tim KKNT Unram Menggelar Penyuluhan di Desa Setungkeplingsar

“Agar nantinya pemahaman masyarakat tentang sampah atau limbah organik tidak hanya terbatas pada membuangnya tapi juga sampah atau limbah organik dapat di manfaatkan menjadi produk pupuk cair yang berguna bagi tanaman dan bernilai ekonomi,” harapnya.

Kegiatan sosialisasi tersebut berlangsung di aula kantor Desa Gegelang pada jam 09.00 WITA dan dihadiri oleh masyarakat yang terdiri dari perwakilan ibu-ibu kader PKK, Karang Taruna, Remaja dari 7 Dusun, dan perangkat Desa Gegeglang.

Adapun susunan acara yaitu pembukaan oleh ketua KKN Saudara Muhammad Abduh, kemudian dilanjutkan sambutan oleh dan sambutan perwakilan sekaligus sebagai pemateri dari earth hour yaitu saudara Wibi Sono Setiyoadi,S.Ak. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang cara pembuatan pupuk cair dari limbah organik, selain menjelaskan mengenai bagaimana cara memanfaatkan limbah organik menjadi produk berupa pupuk cair disampaikan juga mengenai prospek nilai ekonomi yang bisa diperoleh dari penjualan pupuk cair limbah organik dan juga dipaparkan bagaimana manfaat maupun kelebihannya dibandingkan dengan pupuk non organik.

“Kami memberikan kesempatan kepada masyarakat yang hadir untuk mencoba mempraktikkan secara langsung bagaimana tahapan dan apa saja alat yang dibutuhkan untuk mengolah sampah organik menjadi suatu produk pupuk cair,” kata pemateri, Wibi Sono Setiyoadi, S.Ak.

Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan pupuk cair ini menggunakan alat-alat dari barang bekas yang mudah didapatkan disekitar rumah masyarakat seperti ember bekas cat, sisa pipa paralon yang kemudian dirangkai sedemikian rupa agar dapat dijadikan wadah komposter dalam proses pembuatan pupuk cair tersebut.

Lebih lanjut, Wibi Sono, menjelaskan Pada proses pengomposan di dalam wadah komposter diperlukan bioaktivator yang akan mempercepat proses pembusukan limbah organik di dalam wadah agar bisa menghasilkan cairan yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair.

Baca Juga :  Kreatif, PMM UMM Sulap Limbah PVC Menjadi Rak Buku Literasi

Bioaktivator yang digunakan dalam pembuatan pupuk cair ini, Terang Wibi, juga merupakan bioaktivator alternatif yang terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah didapatkan seperti sisa air cucian beras, air kelapa tua, air rebusan gula aren, kulit nanas, dan ragi tape yang kesemua bahan tersebut dicampurkan dengan perbandingan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai bioaktivator dalam proses pembuatan pupuk.

Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan respon positif dari pihak Desa Gegelang karena ini akan membantu pemerintah desa dalam mensukseskan program Desa Gegelang sebagai Kampung sehat.

Sekretaris Desa Gegelang, Azmi, S.Pd, mengatakan, Perlu diketahui bersama bahwa Desa Geglang pada tahun 2020 meraih juara 1 Lomba Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru tingkat Kabupaten/Kota di wilayah hukum Polresta Mataram. Desa Gegelang mengalahkan 17 peserta tingkat kabupaten/lainnya.

“Dengan adanya sosialisasi pembuatan pupuk cair limbah organik ini diharapkan mampu memberikan solusi pengolahan limbah organik yang ada di Desa Gegelang agar keberadaan Desa Gegelang sebagai Kampung sehat bisa tetap eksis hingga ke depannya,” kata Azmi.

Harapan kedepannya masyarakat Desa Gegelang mampu mengelola limbah organik yang ada menjadi pupuk cair, dimana pupuk yang telah ada dapat dimanfaatkan untuk menutrisi tanaman hortikultura yang ada di setiap rumah warga. (KKN).