Lombok Timur, BERBAGI News – Puluhan masa turun ke jalan di Sembalun Lombok Timur untuk menyuarakan aksi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana. Aksi ini dilakukan dalam momentum pawai HUT RI Ke-77 di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk respon atas kondisi krisis iklim yang dampaknya semakin dirasakan. Sehingga mereka menyuarakan aksi dan mengajak semua pihak untuk ikut ambil bagian dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim dan bencana alam lainnya.
Ketua Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) Sembalun Lawang, Abdul Sabur mengatakan bahwa aksi yang dilakukan merupakan bentuk partisipasi TSBD dalam momentum kemerdekaan Indonesia yang ke- 77.
“Kemerdekaan adalah jalan untuk kita menuju kesejahteraan dan tentunya yang penting juga adalah bagaimana agar rasa aman dapat dirasakan oleh masyarakat Sembalun,” katanya ditemui usai aksi. Kamis (18/08/2022)
Pria asli Sembalun ini mengungkapkan berbagai kejadian bencana seperti banjir, longsor, kekeringan, kebakaran, krisis air, cuaca ekstrem, abrasi sampai cuaca tak menentu lagi antara lain yang sudah terjadi di negeri ini merupakan dampak krisis iklim yang nyata.
Sehingga Sabur mengajak semua pihak untuk dapat berbuat aktif dan peduli terhadap persoalan serius yang saat ini sedang terjadi. Sebab penanganan krisis iklim membutuhkan keterlibatan nyata dari warga di akar rumput, di antaranya terkait penggunaan transportasi umum, mereduksi penggunaan plastik sekali pakai, dan edukasi luas risiko krisis iklim.
“Kami mengajak masyarakat untuk melakukan adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana dengan menanam pohon, pengurangan sampah plastik dan memperhatikan sumber air yang mulai berkurang,” Pintanya.
Sebab apabila tidak segera diantisipasi, jelasnya, krisis iklim itu akan terus meluas dan menimbulkan berbagai ancaman bencana sebagai dampaknya. Sehingga kondisi ini semakin berdampak buruk bagi kehidupan di masa mendatang.
Ikut bergabung bersama Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) Sembalun Lawang diantaranya Sekolah Alam Rinjani, Kelompok KKN Universitas Gunung Rinjani, KKN Universitas Muhammadiyah mataram, KKN Universitas Nahdlatul Ulama NTB, Staff Konsepsi NTB dan masyarakat setempat. (isn)
