Lombok Timur, BERBAGI News – Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Pringgabaya (IKA SMANSABAYA) Lombok Timur, Sukri Aruman mendesak Gubernur NTB untuk memberikan perhatian terhadap fasilitas belajar SMA Negeri 1 Pringgabaya yang selama ini dikenal sebagai salah satu sekolah dengan akreditasi terbaik di Lombok Timur.
Desakan itu disampaikan Sukri Aruman setelah pihaknya melakukan peninjauan lapangan dan bertemu langsung dengan Kepala sekolah dan jajaran guru pembina di almamaternya dan menemukan banyak ruang belajar yang sudah tidak layak huni.
Bukan saja ruang belajar, sejumlah fasilitas belajar seperti ruang laboratorium juga ada yang digunakan sebagai ruang belajar karena tuntutan kebutuhan siswa yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun.
“Jumlah siswanya lebih dari 1000 orang dengan kapasitas 32 ruang belajar. Setiap tahun jumlah peminatnya terus bertambah. Bahkan menurut kepala sekolah, tahun ajaran kemarin, ada 76 siswa yang ditolak dengan alasan kuota terbatas,” terangnya.
Sebagai alumni, pihaknya punya kewajiban moral menyampaikan hal tersebut agar pemerintah memenuhi semua komitmennya dalam melakukan pemerataan layanan dan fasilitas sekolah tanpa melihat status sekolah kota maupun sekolah desa.
Untuk itu, IKA SMANSABAYA akan melakukan hearing dengan Pemerintah Daerah untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan agar fasilitas belajar baik untuk kegiatan intra kurikuler maupun ekstra kurikuler di SMA Negeri 1 Pringgabaya mendapat perhatian sebagaimana mestinya.
“Sekolah kami mendapat status akreditasi terbaik dan diproyeksikan menjadi salah satu pilot project SMA masa depan. Itu yang ingin kami tahu sejauhmana implementasinya ke depan,” kata Sukri yang tercatat sebagai alumni pertama SMA Negeri 1 Pringgabaya.
Sesuai informasi yang dihimpun pihaknya, hingga saat ini ada sekitar 31 Unit Kegiatan Eksta kurikuler yang dikembangkan pihak sekolah untuk menampung minat dan kegemaran siswa. Pihaknya juga mendukung inovasi sekolah dan telah terbukti membawa siswa-siswi SMA Negeri 1 Pringgabaya menjuarai berbagai ajang lomba berskala lokal, regional bahkan ikut jenjang nasional. (*)
