Pengabdian Masyarakat, UKM argUMent UNRAM dan YBM BRILiaN bantu Pendidikan di SD Negeri 4 Mekarsari

Catatan508 Views

Oleh: Muhammad Ali Sopian, S.Sos.

Lombok Barat, BERBAGI News – Indonesia adalah contoh negara berkembang dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi namun tingkat pertumbuhan ekonomi masih rendah. Rendahnya pertumbuhan ekonomi salah satunya disebabkan oleh rendahnya kualitas pendidikan masyarakat.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 menyebut, hingga tahun 2015 angka partisipasi kasar (APK) jenjang sekolah menengah/sederajat masih di bawah 80 persen. Ini memanfaatkan partisipasi mengakses pendidikan masih kurang.

Selain itu, masih terdapat banyak yang terkait dengan partisipasi anak untuk antar wilayah (perdesaan dan perkotaan) hingga mencapai 30,14 persen. Masalah lainnya adalah masih banyak siswa putus sekolah. Jenjang SD pernah mengalami kenaikan putus sekolah hingga mencapai 25,75 persen, untuk jenjang SMP/sederajat jumlah angka putus sekolah hingga mencapai 270.296 siswa pada periode tahun 2011/2012-2012/2013, untuk jenjang SMA dan SMK mengalami kenaikan angka putus sekolah hingga mencapai 127.452 siswa SMA dan 171.605 siswa SMK pada periode tahun 2011/2012-2012/2013. Berbagai indikator tersebut menunjukkan masih rendahnya aksesibilitas memperoleh pendidikan bagi anak-anak di Indonesia.

Sebuah fakta dan realita sosial yang sangat memprihatinkan dengan melihat kondisi anak-anak masih belum memiliki fasilitas pembelajaran yang sesuai, karena masih adanya ketimpangan dalam pembangunan infrastruktur khususnya di SD Negeri 4 Mekarsari jl. Sempeni, Mekarsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kondisi itu disebabkan lembaga pendidikan tidak memiliki fasilitas yang memadai, mulai dari fasilitas tenaga pengajar dan tingkat partisipasi anak dan orang tua anak dalam proses pembelajaran.

Ketidakmerataan, tingkat partisipasi belajar anak-anak untuk produktif dalam belajar itu membutuhkan peran aktif orang tua, pemerintah, masyarakat untuk menghadirkan sebuah solusi dalam permasalahan ini.

Baca Juga :  Peduli Lindungi berubah nama menjadi SATUSEHAT Mobile

Masih rendahnya aksesibilitas memperoleh pendidikan itu dapat berpengaruh terhadap peringkat Human Development Index (HDI) tau Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia, karena salah satu indikator HDI adalah pendidikan. Jika berbagai masalah tersebut tidak segera diselesaikan dapat menurunkan peringkat HDI Indonesia. Padahal Indonesia sedang memasuki awal dari era bonus demografi dan diharapkan pada tahun 2020-2030 merupakan tahun istimewa karena mendapatkan bonus demografi tersebut.

Melihat keadaan di daerah masing-masing khususnya daerah SD Negeri 4 Mekarsari yang sangat membutuhkan wadah untuk anak-anak belajar baik itu pembelajaran secara akademi maupun ekstra kulikuler yang harus tetap dilaksanakan.

Salah satu organisasi di Universitas Mataram (UKM argUMent) berkerja sama dengan lembaga YBM BRILiaN memberikan pengabdian berupa pembelajaran bahasa Inggris, metode belajar yang menyenangkan, terjun langsung mengabdi di masyarakat dan diberikan fasilitas berupa tas serta alat kebutuhan pembelajaran lainnya. Kegiatan melibatkan langsung pemuda, pemerintah setempat yang berlangsung selama 3 bulan.

Pendidikan merupakan keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai positif. Hal itu untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba di hadapan sang pencipta.

Pendidikan sangat penting bagi kehidupan, bahkan tuntutan akan pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus perkembangan dunia yang semakin cepat. Hal ini yang mendasari UKM argUMent bersama YBM BRILiaN memberikan pengabdian kepada masyarakat.

Pendidikan juga diartikan sebagai proses pembinaan dan bimbingan yang dilakukan seseorang secara terus menerus kepada anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan (Bisri, 2013).

Menurut Azra, pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien (Azra, 2000).

Belajar merupakan suatu kegiatan yang sangat penting guna menunjang sumber daya manusia, dengan belajar secara terus menerus akan menjadi cara pembimbing hidup dan mampu mengikuti perkembangan zaman khusunya bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan yang harus terus serta selalu diberikan asupan berupa pembelajaran. Namun dengan masih terbatas nya fasilitas pembelajaran menyebabkan adanya ketimpangan SDM di masing-masing daerah.

Baca Juga :  Eksotisme Rinjani dari Bukit Pal Jepang

Identifikasi serta penyelesaian masalah sejak dini menjadi langkah awal yang baik untuk mencegah terjadinya masalah yang lebih besar, karena untuk menyelesaikan masalah ini dibutuhkan kerja keras tidak hanya dari satu pihak saja melainkan banyak melibatkan stakeholders. Mulai dari pemerintah, masyarakat, orang tua anak, serta lembaga yang terkait tentunya dengan solusi dan langkah-langkah yang konkrit.

Karena sejatinya anak memiliki hak-hak yang harus terpenuhi, dan tidak hanya menghabiskan waktu dengan bermain game serta melihat konten-konten yang tidak baik bagi anak. Pembentukan karakter sejak dini merupakan akar terkuat untuk menghadapi kejamnnya dan derasnya arus kehidupan.

Sebagian daerah pada saat ini sedang mengalami hal yang sama yaitu krisis metode pembelajaran dan fasilitas pembelajaran.  keterbatasan guru dan masih banyak lagi kendala-kendala lainnya, yang menyebabkan kurangnya kecerdasan berfikir, lemah mental dan sosial.

SD Negeri 4 Mekarsari menjadi tempat yang dituju karena dirasa sangat membutuhkan setelah dilakukan beberapa kali survei secara langsung.

Berangkat dari sinilah, perlu ada pemerhati untuk menanggulangi permasalahan-pemasalahan khususnya masalah yang dihadapi oleh kita semua yaitu fasilitas dan metode pembelajaran, untuk berkontribusi menjawab problem-problem yang dihadapi masyrakat terutama masyrakat yang belum benar-benar mengetahui bagaimana dampak dari ketimpangan pendidikan di Indonesia.

Namun dengan adanya organisasi-organisasi dan lembaga yang peduli akan pentingnya pemenuhan hak belajar anak menjadi angin segar bagi pendidikan anak di Indonesia khusus NTB yang masih kurang mengetahui akan pentingnya pendidikan.

Kegiatan yang dilakukan UKM argUMent dan lembaga YBM BRILiaN berupa pembukaan dengan mengundang tokoh agama, tokoh masyarakat dan jajaran pemerintah desa. dalam hal ini diwakili oleh presiden argUMent biasa di panggil Fadil, dari YBM BRILiaN Abadi dan pemerintah desa dan pemuda biasa dipanggil bang Wahyu. Dalam pembukaan ini dilakukan penyerahan bantuan tas 50 buah dan kelengkapan alat sekolah, foto bersama, games dan acara di hari pertama selesai.

Baca Juga :  Hikmah di Balik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

Kemudian dilanjutkan dengan mengajar bahasa Inggris, pengabdian kepada masyarakat berupa gotong royong dengan pembagian jadwal dan tugas masing-masing.

Ini merupakan Langkah yang positif, agresif serta konkrit dalam mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia. dari program ini diharapkan mendapatkan output yang memuaskan, karena dengan keberlanjutan program ini masalah yang sedang dihadapi khususnya krisis fasilitas pembelajaran dan partisipasi masyarakat akan pentingnya pendidikan mampu diatasi. (ali)

Berita Lainnya