Penyebab Kebakaran Hutan di Gunung Rinjani

Mari penanaman hutan kembali di area taman Gunung Rinjani.

BERBAGI News – Hutan adalah sebuah area luas yang dipenuhi pepohonan dan tanaman yang lebat. Fungsi dan manfaat hutan bagi makhluk hidup adalah menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida. Tidak hanya itu, hutan juga berfungsi sebagai habitat bagi beragam spesies flora dan fauna. Hutan juga menyediakan berbagai kebutuhn lain di dalamnya bagi mahluk hidup terutama manusia dan berbagai jenis mahluk hidup lain seperti hewan-hewan yang hidup dan berkembang biiak di dalamnya.

Akan tetapi ketika hutan mengalami kerusakan akibat  ulah manusia itu sendiri maka dampak yang di timbulkan akan terlalu besar bukan saja untuk manusia tetapi bagi mahluk yang ada atau yang hidup di dalamnya. Kerusakan hutan dapat berupa kebakaran, penebangan liar dan lain sebagainya.

Salah satu tragedi yang pernah terjadi yakni kebakaran hutan di gunung Rinjani sekitar tahun 2012 yang cukup luas merusak area di sekitarnya.

Penyebab kebakaran hutan di Rinjani pada dasarnya memiliki dua   menurut beberpa tokoh masyarakat yaitu kebakaran yang di sebabkan oleh faktor alam dan kebakaran yang di sebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Namun sebagian besar kebakaran hutan yang sering terjadi di Indonesia belakangan ini di sebabkan karena ulah manusianya sendiri.  

Hal ini ternyata sangat memperihatinkan jika mengingat Indonesia dahulu merupakan paru paru dunia, karena sebagain besar hutan dunia berada di Indonesia dan salah satunya taman gunung rinjani.  Sedangkan dampak dari kebakaran hutan itu sendiri bukan hanya merugikan masyarakat Lombok dan Indonesia pada umumnya akan tetapi dapat juga merugikan negara-negara tetangga terdekat akibat tercemarnya udara.

Penyebab kebakaran hutan yang di sebabkan oleh faktor alam di picu oleh berbagai hal salah satunya adalah Sambaran petir.

Baca Juga :  Cegah pernikahan Dini, Mahasiswa Unram dan PLKB Sambelia Gelar Sosialisasi

Sambaran petir dapat menimbulkan percikan api yang dapat menyambar ranting dan dedaunan. Cuaca ekstrim juga dapat menimbulkan Kebakaran hutan misalnya musim kemarau yang berkepanjanagan yang dapat menyebabkan hutan menjadi kehabisan stok air dan pohon pohonpun menjadi mengering dan lambat laun hutan akan terbakar akibat panas yang berkepanjangan.

Sedangkan menurut saya, kebakaran hutan di Indonesia di 99% di akibatkan oleh ulah para oknum oknum yang tidak mau bertanggung jawab. Oleh sebab itu tidak heran jika kebakaran hutan di Indonesia terjadi  di setiap tahun . Berbagai aktifitas manusia yang dapat mengakibatkan kebakaran hutan seperti membuka lahan dengan cara membakar hutan.

Ilegaloging atau tidak ada perhatian Terhadap lingkungan hutan di Indonesia baik dari pemerintah maupun dari masyarakat itu sendiri. Tentunya jika hal ini di biarkan tanpa ada perhatian dari berbagai pihak maka Indonesia beberpa tahun ke depan bukan lagi sebagai negri yang kaya akan plora dan faunanya karena jelas semuanya akan habis di lahab si jago merah.

Kebakaran hutan yang terjadi akibat ulah manusia itu Bukan hanya dapat terjadi karena faktor kesengajaan akan tetapi faktor ketidak sengajaanpun dapat memicu kebakaran hutan.

Beberapa hal yang tidak di sengaja akan tetapi dapat menimbulkan kebakaran seperti membuang puntung rokok yang masih hidup sembarangan tanpa dia memastikan puntung tersebut benar benar mati. Membiarkan api unggun tetap hidup saat di tinggalkan, dan lain sebagainya.

Masalah ini dapat kita lihat menggunakan teori antroposentrisme, karena dimana teori antroposentrisme ini memandang manusia sebagai pusat dari alam semesta, dan hanya manusia yang mempunyai nilai, sementara alam dan segala isinya hanya sebagai alat pemuasan kepentingan dan kebutuhan hidup manusia itu sendiri. 

Baca Juga :  Peduli Abrasi Pantai, KKN Unram Tanam 500 bibit mangrove di Sekotong

Dan jika dikaitkan dengan teori rekonstruksi yang dimana rekonstruksi ini adalah cara untuk bagaimana membangun kembali sosial kemasyarakatan atau sesuatu yang sudah rusak dapat diperbaiki kembali. Maka kita dapat melakukan reboisasi atau penanaman hutan kembali di area taman gunung Rinjani yang sudah terbakar tersebut. (has)