KKN Unram Desa Toya: Olah Kotoran Ternak jadi Pupuk

Oleh: KKN Unram Desa Toya

Lombok Timur, BERBAGI News – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) ikut mendorong daya kelola pertanian masyarakat lewat sosialisasi mengenai pemanfaatan kotoran ternak sebagai bahan pembuatan pupuk organik di Desa Toya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten  Lombok Timur. Senin (16/01/2023).

Sosialisasi yang berkerjasama dengan kantor UPT Penyuluhan Pertanian Kecamatan Aikmel. Dan dalam kegiatan ini melibatkan seluruh kepala wilayah Desa Toya beserta beberapa kelompok tani dari setiap wilayah.

Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk mendorong masyarakat di Desa Toya  untuk mengelola sumber bahan baku kotoran ternak yang ada di Desa Toya agar dapat menggantikan pupuk kimia yang hampir semua petani menggunakannya.

Penggunaan pupuk kimia tidak baik jika digunakan dalam waktu panjang dapat merusak tanah dan berakibat fatal untuk kesehatan.

“Maka dari itu kami Mahasiswa KKN Unram mengadakan kegiatan sosialisasi ini agar warga Desa Toya mendapatkan informasi baru mengenai alternatif lain dari pupuk kimia yaitu dengan adanya pupuk organik dari kotoran ternak,” kata Ketua KKN Unram Desa Toya, Muhammad Rasyid Al-Ziddan kepada media ini. Sabtu (28/01/2023).

Dalam sosialisasi tersebut Kepala UPT Penyuluhan Pertanian Kecamatan Aikmel, Muhammad mengatakan penggunaan pupuk organik sangat penting bagi masyarakat di sini (desa Toya), sebab mayoritas penduduk bekerja sebagai petani.

Warga Desa toya terlihat antusias mengikuti sosialisasi yang dilaksanakan di halaman kantor Desa Toya.

Kepala Desa Toya, Hanah, mengharapkan masyarakat bisa secara mandiri memproduksi pupuk organik dengan memanfaatkan limbah kotoran sapi.

“Semoga sosialisasi ini bisa bermanfaat untuk bapak/ibu yang menghadiri kegiatan sosialisasi dan dapat diterapkan untuk kedepannya,” harap Kepala Desa Toya yang ikut serta dalam sosialisasi tersebut.

Baca Juga :  “Bubuk Cabai Gerung Permai”, Kemasan Tangan Mahasiswa KKN Tematik Unram

Tata cara pembutan pupuk organik yaitu: Cara pembuatannya sangat mudah, siapkan kotoran sapi di bawah dan sekam padi di atasnya, Taburkan dekomposer  secara merata.selanjutnya molasses diencerkan dan disiramkan merata di atas adukan, lalu  aduk bahan kompos sampai rata. Selanjutnya atur kelembaban 60% dengan ciri bila digenggam tidak pecah, tidak ada tetesan air dan tangan tidak basah.

Apabila kurang lembab ditambah air secukupnya, kemudian bahan yang sudah diaduk ditutup dengan terpal. Jangan lupa lakukan pembalikan dilakukan setiap minggu. Pengecekan proses pengomposan dilakukan pada hari ketiga, apabila terasa panas, maka terjadi proses pengomposan. Proses pengomposan. berlangsung selama 3 minggu. Setelah 3 minggu kompos sudah jadi ditandai dengan bahan kompos tidak panas dan tidak bau.

Untuk pestisida  Biosaka merupakan  pemilihan bahan yang tepat yaitu memanfaatkan berbagai macam dedaunan (minimal 5 jenis tanaman) atau rerumputan yang kondisinya sehat, artinya tidak terlihat adanya lubang-lubang atau bercak-bercak yang menunjukkan bekas gigitan serangga atau serangan hama dan penyakit. Pemilihan bahan diutamakan untuk daun atau rumput yg tidak berlendir.

Proses pembuatannya dilakukan dengan cara meremas dedaunan atau rerumputan di dalam air kurang lebih 5 liter selama kurang lebih 10-15 menit sampai tercampur homogen tidak mengendap, tidak berubah warna menjadi bening dan tidak mengeluarkan gas meskipun disimpan dalam waktu yang lama). Aplikasi di lapangan yaitu dengan penyemprotan pada waktu dan cara yang tepat, seperti penyemprotan dengan pengabutan dan tidak disemprotkan secara langsung ke tanaman. Aplikasi dilakukan dengan melarutkan 40 cc Biosaka dalam 14 liter air bersih.

Dan Manfaat Biosaka antara lain: membuat tanah menjadi subur, menjaga tanah tetap lembab, penggunaan pupuk oleh petani akan lebih efisien sehingga biaya lebih irit, hama penyakit tanaman akan minggir atau minimal berkurang dan produksi akan lebih tinggi. (kkn)