Milad 76 Tahun HMI : Berlayar menyelaraskan Tujuan

Oleh: Azis Meinudin

Opini590 Views

BERBAGI News – Pertama kita ucapkan Selamat Milad Himpunan Mahasiswa Islam yang ke 76 Tahun, usia panjang  Sejak tahun 1947 keberadaanya tetap kokoh berdiri hingga sekrang. Selanjutnya keberadaan HMI sebagai organisasi Mahasiswa yang lahir di era penjajahan yang masih bertahan hingga kini menjadi sebuah hal menarik untuk kita ulas , tentu dinamika di era kemerdekaan dan sekarang  nuansa dan kondisi perjuangan yang berbeda. Namun HMI sebagai kapal tua sanggup bertahan dengan kondisi demikian.

5 Februari 1947, tepatya di kampus Sekolah Tinggi Islam (STI) yang kini menjadi Universitas Islam Indonesia, seorang Lafran Pane pemerkasa pendiri HMI waktu itu bersama 9 temannya, di sela kuliah tafsir merumuskan HMI secara singkat. Rahmat dan ide untuk mendirikan HMI bukan tanpa sebab, di lingkup kecil bersama beberapa temannya kita bayangkan ide besar itu muncul sebagai  awal berdirinya HMI waktu itu.

Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat Rakyat Indonesia serta Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. Makna idealis tujuan awal berdirinya HMI ini Maksud dan latar belakang berdirinya HMI mengerucut sesuai keadaan Dinamika waktu itu, kenapa demikian?  Sebab pada fase perjuangan HMI, dua tahun setelah Indonesia merdeka, bukan berarti sepenuhnya Indonesia terlepas dari Kungkungan Dinamika. Kurun waktu  1947 – 1959 masih diwarnai gejolak nasional, menjadi garda teknis membantu menstabilkan situasi nasional, Melawan Pihak Agresor, HMI turut membantu pemerintah dalam menjaga kembali semangat Kemerdekaan waktu itu. Kemudian gejolak perlawanan pemberontakan PKI di Madiun 1947 menegasikan HMI angkat senjata melawan Pemberontakan PKI. Ahmad Tritosudiro dengan mmembentuk PPMI sebagai persatuan Mahasiswa untuk melawan perlawanan PKI, hingga kurun waktu 1948-1965 puncak Pemberontakan itu terjadi.

Baca Juga :  Darurat Covid-19, Melahirkan Diktator atau Negarawan

secara eksplisit dikatakan oleh Lafran Pane pada Konfersi Besar PII di Bojonegoro tanggal 4-6 November 1947, “Sebagai alat mengajak mahasiswa-mahasiswa mempelajari, mendalami ajaran agama Islam agar mereka kelak sebagai calon sarjana, tokoh masyarakat, maupun negarawan terdapat keseimbangan tugas dunia akhirat, akal dan kalbu, iman dan ilmu pengetahuan, yang sekarang ini keadaan kemahasiswaan di Indonesia diancam krisis keseimbangan yang sangat membahayakan karena sistem pendidikan Barat. Islam harus dikembangkan dan disebarluaskan dikalangan masyarakat mahasiswa di luar STI, apalagi PMY secara tegas menyatakan berdasarkan non-agama.

Pernyataan Lafran Pane menegasikan, HMI di Buat atas dasar tujuan perbaikan kemanusiaan, kebangsaan, dan pengetahuan, dan Ke-Islaman, ia mengkonstruksi gagasan untuk menjadi Senjata membuka harapan orang banyak. Sosok Lafran Pane, sebagai pemerkasa berdirinya HMI patut menjadi The Leader Of idea, ia secara eksplisit memikirkan jauh kedepan bagaimana HMI akan menjadi Wadah perbaikan umat dan bangsa.

Selanjutnya, pada kesempatan Kongres Muslimin Indonesia di Yogyakarta pada 12 November 1949, Lafran Pane mengatakan,

“Banyak orang-orang terutama kaum terpelajar biar pun penganut agama Islam, malu mengakui terus terang bahwa ia beragama islam, lalu ada pula yang mengatakan agama ini tidak sesuai lagi dengan zaman. Pendeknya, mereka menganggap rendah agama ini.” 

Sangat Panjang mengulas Sejarah HMI dari Fase 1947- Orde baru 2000-an namun sudah 76 tahun hingga kini HMI masih bertahan sebagai organisasi Mahasiswa di seluruh kampus Indonesia, artinya sudah 76 tahun HMI masih ada di Universitas, kenapa demikian ? Mission HMI sebagai organisasi Perjuangan mempunyai tujuan secara Utuh, yang kita kenal dengan 5 kualitas Insan Cita pointnya yakni Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi, Yang Bernapaskan Islam , dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur, yang diridhai Allah SWT. Tujuan HMI yang menyelaraskan tujuan pendidikan, Keumatan, dan Ke-Islaman, menjadi bekal seluruh Kader HMI menembus peradaban. Lalu bagaiman menyelaraskan Tujuan HMI dengan peradaban yang kian berkembang? Masih sanggup kan HMI menembus Batas Perubahan yang ada?

Baca Juga :  InsyaAllah Ada Cahaya Di Ujung Sana

Sebagai organisasi Mahasiswa di Kampus tentu HMI menjadi basis akademik didalamnya, ia menarik semua lapisan mahasiswa dan menjadikan HMI sebagai Kampus alternatif untuk belajar lebih jauh. Dengan adanya HMI di setiap Universitas berarti HMI memliki kader dalam bidang keilmuan yang berbeda, kemudian ia menjadi basis massa kedepan. Tidak heran jika HMI mempunyai alumni Profesor, Doctor, praktisi, Dosen dan cendekiawan tersebar dimana-mana. Sesuai dengan tujuan insan akademis, Barang tentu HMI tidak hanya menggembleng kualitas Kadernya namun ia harus mampu menyumbangkan ide untuk orang banyak. Kenapa ini penting ? Jika mengutip musya asyar’i (2005) kita harus mengedepankan pendidikan realistis maksudnya ia harus mampu membaca kehidupan dan kebutuhan masyarakat luas.

Tujuan HMI secara idealis sebagai Pencipta, Pengabdi, yang bernafaskan Islam dan Bertanggung Jawab Atas Terwujudnya Masyarakat adil Makmur yang di ridhai Allah SWT. Empat point ini secara utuh kita sebut sebagai tujuan idealis yang dimiliki HMI. Bagaimana menyelaraskan tujuan ini dengan masa depan bangsa ?

Pertama HMI yang mempunyai 200 cabang, Ribuan Komisariat serta jutaan Kader tentu memiliki Alumni yang sangat banyak. Juga jika kita hitung saja tokoh besar yang menjabat secara struktural di berbagai bidang Mulai dari Istana hingga pelosok desa kita temukan ada kader HMI. Kepemimpinan kaderisasi HMI menjadi modal penting untuk menjadi loncatan dalam Menjadikan tujuan HMI dalam point sebelumnya. Namun jika kita melihat dinamika perkembangan yang ada tentu tidak terlepas hegemoni yang masih pelik kita rasakan sepatutnya kader HMI menjadi kembali ke basis idealisme untuk kemaslahatan bersama. Jika kita rasakan arus politik dan kebijakan yang ada hari ini, gejolak Sosial, ekonomi, politik, yang  di rasakan. HMI harus membendung hegemoni yang ada dalam diri setiap kader sehingga keadaan yang menjadi keberpihakan masyarakat bisa menjadi Problem Solving di tengah tengah publik. Selanjutnya HMI sudah 76 tahun berada dalam menjaga nilai keutamatan dan menjadi Pondasi penyangga untuk bangsa. Tujuan HMI dengan kiprahnya sampai hari ini mesti diselaraskan dalam kondisi dan keadaan yang sekarang. Dengan memiliki jumlah Alumni dan kader yang banyak, HMI harus mampu menciptakan basis dan ruang yang bermanfaat untuk bangsa dan negara, Selamat Milad HMI. (**)_