Muslimat Al-Washliyah Ziarah Ke Makam Pendiri NW di Lombok

Religi554 Views

Lombok Timur, BERBAGI News – Pimpinan Pusat [PP] Muslimat Al Washliyah terdiri dari Dra. Hj. Nurliati Ahmad, MA, [Ketua Umum], Dr. Hj. Barkah Jalil, Lc [Ketua], Dr. Dr. Yossy Nurul Hidayati, M. Si. [Sekjend]. didampingi Aswan Nasution [Pengurus PW. Al Washliyah NTB] dan Kurniawati, MP, mewakili Pengurus PW Muslimat Al Washliyah NTB.

Menurut Ibu Hj. Dra. Nurliati Ahmad, MA, berziarah ke makam TGHK. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, adalah sebagai pendiri organisasi Islam terbesar di Lombok yang bernama Nahdlatul Wathan [NW] didirikan tahun 1937 di Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat [NTB]. juga sebagai Pahlawan Nasional, berlokasi di Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Adalah merupakan suatu catatan historis yang sangat berharga bagi warga organisasi Islam Al Washliyah lahir tahun 1930 di Kota Medan, Sumatera Utara. ucapnya.

Organisasi Islam Al Jam’iyatul Washliyah [Al Washliyah] yang lahir tahun 1930 di Kota Medan, Sumatera Utara bersama Ndhlatul Wathan [NW] berdiri tahun 1937 di Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, kedua organisasi ini, sangat banyak persamaannya seperti bercita-cita yang sama bahkan latarbelakang benderanya pun sama bendera hijau ada bulan bintang, dan dalam pergerakan yang sama dalam bidang membangun Pendidikan, Dakwah, dan Sosial, demikian pula ber’itikad Ahlus Sunnah Waljama’ah [ASWAJA] dan fiqih bermazhab Syafi’i. ungkapnya.

Selanjutnya Ibu Hj. Nurliati mengatakan, ziarah kubur ke makam para ulama adalah merupakan atau sudah menjadi tradisi bagi kalangan warga Al Washliyah, biasanya ziarah kubur ini di proritaskan bagi warga Al Washliyah ketika menjelang peringatan HUT Al Washliyah setiap tahunnya, tentu pelaksanaan ziarah dimaksud adalah sesuai menurut tuntunan ajaran Islam sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Berziaralah kalian ke kuburan, karena ziarah kubur mengingatkan akan kematian”.[HR. Nasai].

Baca Juga :  Sederhana Bukan Berarti Miskin, Kaya Tetapi Tidak Mewah

Oleh sebab itu, berziarah ke makam Maulanasyaikh TGHK. Muhammad Zainuddin Abdul Majid, di Pancor, Lombok Timur ini, sudah lama kami niatkan, tetapi Al hamdulilah, dengan izin Allah baru sekarang ini dapat tercapai dan terkabul berkunjung dan berziarah. karena Nadhlatul Wathan ini sudah dikenal dan terdengar di Nusantara ini bagaimana keberadaan dan kiprahnya di tengah-tengah masyarakat [umat] khususnya Pulau Lombok yang sangat antusias bila ada kegiatan sosial keagamaan, seperti apa yang dilakukan juga oleh organisasi Islam Al Washliyah di pelosok tanah air Indonesia ini.

Bahkan yang cukup berkesan dalam kunjungan ke Pancor tersebut adalah ketika melihat dari dekat para pelajar/santrinya yang begitu banyak dan besar jumlah para siswanya, kebetulan pada kunjungan kami tepat pada waktu shalat zuhur dan kami menyempatkan shalat berjamaah, ketika ba’da shalat berjamaah, berzdikir dan berdo’a, selesai, terdengar pula dengan haru yang dapat menentram jiwa dengan bacaan wiridan atau hizb yang merupakan ciri-ciri Nadhatul Wathan [ NW] yang sya’irnya juga di susun langsung oleh Maulanasyehk, ujarnya.

PP Muslimat Al Washliyah Ibu Dra. Hj. Nurliati Ahmad, MA, mengajak seluruh para warga Al Washliyah bila berkunjung atau berwisata datang ke Pulau Lombok, hendaknya tidak hanya melihat dan menikmati dari sisi keindahan panorama pantai-pantai yang ada di Pulau Lombok tapi sempatkanlah juga untuk berziarah ke Makam Al-Maghfurah TGHK. Muhammad Zainuddin Abdul Majid Pahlawan Nasional juga pendiri organisasi terbesar di Pulau Lombok. Dengan harapan dapat menambah nilai spritual dan perjuagan beliau bagi generasi muda penerus dalam memperjuangkan agama Islam. ajak Hj. Nurliati.

Foto Bersama Pengurus PP. Muslimat Al Washliyah dan PW. Al Washliyah Prov. Nusa Tenggara Barat [NTB].

Sementara itu Aswan Nasution sebagai Pengurus Wilayah Al Washliyah NusaTenggara Barat [NTB], juga alumni Al-Qismul’aly Al Washliyah, Medan, yang berdomisili di Pulau Lombok sudah 30 tahun silam berkisah tentang organisasi Islam Nadhlatul Wathan [NW]. Sebagai pendirinya adalah Maulana Syaihk Muhammad Zainuddin Abdul Majid, yang wafat tahun 1997 di kediamannya di kompleks Musholla al-Abror, yang berada di kompleks Pondok Pesantren Darunnahdlatain Pancor Lombok Timur.

Baca Juga :  Isra' Mi'raj dan Ekonomi Umat

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa perjuangan TGHK. Muhammad Zainuddin Abdul Majid dalam mererapkan syari’at Islam semasa hidupnya patut kita jadikan teladan yang baik. Spirit dalam menghasilkan karya tulis, baik dalam bahasa Arab, maupun bahasa Indonesia, maupun juga bahasa Sasak, patut dicontoh, terutama generasi muda sekarang ini. ucap Aswan

Dalam bidang politik, beliau diakui sebagai politisi yang unggul. Kiprah beliau yang berkecimpung dalam dunia pesantren patut diteladani oleh para pendidik di pesantren yang ada sekarang ini, sehingga mampu menjadi pesantren yang mampu melahirkan generasi muda, generasi bangsa yang unggul melalui organisasi Nahdlatul Wathan [NW].

Maulanasyaihk ini tokoh yang lengkap, paripurna. Seorang yang memiliki ilmu yang tinggi, mendirikan sekolah sejak beliau masih muda- umur sekitar 30-an tahun-, mendirikan NW tahun 1937 pada penjajahan Belanda. NW tumbuh berkembang dengan luar biasa, pun lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola oleh NW berkembang luar biasa pesatnya di NTB maupun di provinsi lain. Atas jasa beliau, Lombok dikenal sebagai” Pulau Seribu Masjid”.

Dengan demikian patutlah jika PP. Ormas Islam Muslimat Al Washliyah berziarah ke makam beliau, karena Al Washliyah [AW] dan Nahdlatul Wathan [NW] dalam sejarahnya para tokoh, ulamanya sudah mengenal lama ketika bersama belajar menuntut ilmu di Kota Makkah pada Madrasah as-Saulatiyah. pungkas Aswan dalam keterangan. (**)