Mahasiswa KKN Unram ajak Warga Desa Batuyang Ubah Sampah jadi Pupuk Organik

Lombok Timur, BERBAGI News – Kelompok Mahasiswa KKN Universitas Mataram (Unram) yang berada di Desa Batuyang Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, sebagai wujud pengabdian, berupaya untuk memberdayakan masyarakat dalam pengolahan sampah rumah tangga menjadi barang yang bernilai guna.

Pemberdayaan dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik yang melibatkan para Kepala wilayah di Desa Batuyang, serta perwakilan dari Karang Taruna dan Pemuda di setiap dusunnya.

Ketua KKN Desa Batuyang 2022, M. Zeldy Septiawan, kepada media mengatakan, sosialisasi berlangsung interaktif dan peserta sangat antusias mengikuti pelatihan.

“Para peserta aktif bertanya terkait bagaimana cara pengolahan sampah baik sampah organik maupun sampah non organik,” kata Zeldi saat kegiatan sosialisasi. Sabtu (15/01/2022).

Tujuan dari sosialisasi, kata Zeldi hal ini seiring dengan program Pemerintah Provinsi NTB “Zero Waste”, untuk mendorong masyarakat Desa Batuyang dalam mengelola dan memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi pupuk organik bernilai ekonomis.

“Sampah-sampah rumah tangga yang bisa digunakan yaitu sampah sisa dapur seperti sisa sayur, buah, dan daun-daun kering di halaman rumah,” jelas Pemateri, Pendidik Inspiratif NTB 2021, Badri.

Menurut Ketua Karang Taruna Desa Batuyang, Muliadi Sangsit, bahwa kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh KKN Unram ini sangat bermanfaat.

“Semoga ilmunya bisa diterapkan oleh masyarakat khususnya para pemuda dan karang taruna di desa ini (Desa Batuyang),” harap Muliadi.

Sementara kepala Desa Batuyang, Rusdi Zain saat menghadiri kegiatan sosialisasi mengatakan salah satu permasalahan di Desa Batuyang hingga saat ini adalah banyaknya sampah rumah tangga yang belum dikelola secara optimal.

“Kesadaran masyarakat di Desa Batuyang terkait pengolahan sampah terbilang sangat minim, karena masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke selokan dan sungai,” katanya.

Baca Juga :  Dukung Green Tourism, PLN Hadirkan 27 SPKLU di Lima Destinasi Wisata

Hal tersebut, kata Rusdi, sebelumnya dikarenakan belum adanya Tempat Pembuangan Akhir. Namun saat ini Desa sendiri sudah mempersiapkan TPA dan alat pencacah sampah yang bisa di manfaatkan kedepannya dalam pengolahan sampah terutama menjadi pupuk organik agar dapat menghasilkan produk sendiri.

Mahasiswa KKN Unram Desa Batuyang, berharap sosialisai ini dapat meningkatkan kesadaran masayarakat dalam mengelola dan memanfatkan sampah rumah tangga, sehingga dapat meminimalisir atau mengurangi permasalahan sampah yang ada. Masyarakat mampu secara mandiri  menghasilkan pupuk organik yang berkualitas dan ekonomis. (kkn)