Keringkan Kopi, KWT di Batukliang Manfaatkan Solar Dryer Dome

Lombok Tengah, BERBAGI News – Kelompok Wanita Tani (KWT) Rinjani di Desa Karang Sidemen, KWT Elong Tune di Desa Lantan dan KWT Sulih Asli di Desa Aik Berik kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah memanfaatkan Solar Dryer Dome untuk mengeringkan kopi.

Teknologi yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumbernya ini, mampu memertahankan kualitas dan rasa kopi.

“Rasa dan kualitasnya tidak berubah,” jelas Program Manajer Pro Women, Krisna Wijaya, Kamis (10/08/203).

Dengan Solar Dryer Dome, jelas Krisna kopi bisa lebih cepat kering bila dibandingkan dengan penjemuran secara langsung yang biasa dilakukan masyarakat.

“Kalau biasanya 20 hari baru kering, dengan solar dryer dome bisa satu minggu hingga 10 hari kopi sudah kering,” katanya.

Solar Dryer Dome, jelas Krisna merupakan program dari  yayasan rumah energi bekerjasama dengan Ford Foundation dan Direktorat Jendral Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.

Selain solar dryer dome, jelas Krisna pihaknya juga memasang PLTS Atap yang dihybridkan dengan PLN.

“Dengan PLTS Atap, bisa mengurangi pengeluaran petani kopi untuk pembelian token listrik,” jelasnya.

Anggota KWT Rinjani, Verapati Setia mengaku dengan menggunakan solar dryer dome kelompoknya tidak lagi kesulitan dalam pengeringan kopi.

“Tidak harus lari-lari saat hujan untuk memindahkan kopi,” katanya.

Dengan solar dryer dome pula, kini kata Vera pihak KWT Rinjani bisa mengembangkan usaha serbat jahe dan kopi lanang (jantan).

“Dulu, jemur kopi saja lama apalagi milih kopi lanang,” katanya.

Kepala Desa Karang Sidemen, Yuda Praya Cindra Budi mengaku dengan adanya solar dryer dome di wilayahnya  menjadi inspirasi  bagi pemerintahannya dalam membangun masyarakat.

“Ini menjadi inspirasi, bagaimana membangun masyarakat ke depannya,” katanya.

Baca Juga :  Bengkel "MAU" Hantarkan Yatim Berjuang Untuk Hidup Lebih Layak

Yang pasti, kata Kades dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat tidak harus duduk di meja tapi bisa diselesaikan dengan membentuk kelompok-kelompok kecil.

“Pembentukan kelompok kecil bisa lebih cepat dalam menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat,” katanya.