Lombok Tengah, BERBAGI News – Untuk menekan angka pernikahan usia muda di Desa setanggor, mahasiswa KKN-T Unram melakukan sosialisasi “dampak pernikahan usia muda dilihat dari segi Kesehatan” yang berlokasi Di SMK Nurul Qolbi, Desa Setanggor, Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Senin (01/08/2022).
Didalam sambutannya ketua KKN-T Unram, M. Islahul Imam Tsani berpesan kepada seluruh siswa-siswi yang hadir untuk bisa menahan diri untuk tidak melakukan pernikahan di usia yang masih muda.
“Agar adik-adik mendengarkan dengan baik apa yang di sampaikan pemateri,” harap Islahul.
Didalam penyampaian materi pertama oleh ibu Bidan Made, menjelaskan terkait dengan kesehatan reproduksi atau tingkat kematangan terjadi pada usia untuk wanita 20/35 tahun dan untuk laki-laki 25/40 tahun.
“Jika kehamilan dibawah umur 20 tahun maka dapat mengakibatkan keguguran, pendarahan, kecacatan pada bayi dan kelahiran permatur,” ucapnya.
Terkait dengan Dampak atau resiko yang akan terjadi jika melakukan pernikahan di usia muda, bidan Neni mengatakan, ada 7 aspek yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan pernikahan yaitu dari segi ekonomi, mental, fisik, sosial, spiritual, emosional, dan perencanaan kehamilan.
“Ketika usia kehamilan di bawah 20 tahun akan terjadi resiko-resiko untuk ibunya yang pertama, keguguran, anemia, kanker rahim, kematian dan untuk bayinya akan terlahir permatur, BBLR, cacat,” jelasnya.
Sementara terkait dengan NAPZA, Dokter Yuvita, berpesan untuk menghindari yang namanya narkotika karena bisa merusak masa depan dan juga dengan menggunakan Narkotika dapat menyebabkan melakukan pernikahan di usia muda.
“Hal tersebut dapat terjadi pengaruh saat menggunakan Narkotika sehingga untuk menghindari semua itu diharapkan untuk selalu melakukan hal-hal yang positif,” ungkapnya.
Diharapkan dengan kegiatan yang di lakukan, bisa menekan laju pernikahan usia muda di seluruh wilayah Indonesia khususnya di Desa Setanggor. Anak muda yang dimiliki Indonesia memiliki kualitas yang unggul dan dapat memajukan Negara Indonesia menjadi Negara yang lebih maju lagi. (red)
