Mataram, BERBAGI News – Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dra. Hj. Roro Sri Rahmatari, MM pada hari Rabu 4 Oktober 2023 secara resmi membuka kegiatan pelatihan Bahasa Jepang yang bertempat di Lembaga Pelatihan Kerja Swasta Sending Organization (LPKS SO) Bali Tosha Lombok Kochi (BTLK) di Mataram.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan bantuan program pemerintah tahun 2023 program pelatihan bahasa Jepang kerjasama LPKS SO BTLK dengan Kementerian Tenaga Kerja UPTP BPVP Kabupaten Lombok Timur.
Dalam kegiatan tersebut Roro menyampaikan, peserta yang terpilih mengikuti program bantuan pemerintah agar mengikuti pelaksanaan bimbingan pelatihan dengan seksama, disiplin, ikut aturan yang ada.
“Kalian ini warga NTB yang terpilih, masih muda dan produktif, hendaknya belajar dengan sungguh-sungguh,” katanya.
Dan kata Roro agar mereka yang mengikuti pelatihan langsung dapat terserap oleh industri Perusahaan yang ada di Negara Jepang.
“Jangan senang sendiri, jangan sia-siakan waktu, belajar sungguh-sungguh. Tekuni, tunjukkan kedisiplinan dan loyalitas,” pesannya.
Disamping itu juga harapnya, agar belajar yang tekun, rajin dan terus berlatih bahasa Jepang. Harus mampu dan yang paling utama setelah berangkat nanti jangan sampai merusak nama baik lembaga.
“Tolong dipelajari, ditekuni dan disyukuri. Jangan sampai di Jepang pada pindah dan kabur dari perusahaan yang sudah terikat dengan kontrak,” tegas Roro.
Senada juga dikatakan Kepala Bidang Lattas Kabupaten Lombok Barat, Hj. Baiq Sri Stiaman, S.Adm yang hadir dalam kegiatan pembukaan pelatihan mengatakan, agar para peserta pelatihan benar-benar bisa mengikuti kegiatan pelatihan dengan tekun.
“Terapkan ilmunya disana (Jepang) dan tanamkan selalu kejujuran dan apa yang dicita-citakan bisa tercapai,” harapnya.
Salah seorang peserta pelatihan, Komang Suardika, asal Desa Suranadi, Narmada Lombok Barat mengaku senang sekali dapat diterima menjadi peserta pelatihan program bantuan pemerintah.
“Ini menjadi kebanggaan saya, bisa ikut dalam pelatihan. Dan ini menjadi langkah awal saya semoga kedepannya dapat merubah nasib keluarga,” kata komang.
Sementara itu Manager HRD BTLK, Mahyudin, peserta pelatihan diikuti oleh 16 orang dari 60 orang yang mengikuti tes seleksi yang berasal dari daerah Kabupaten/Kota yang ada di Nusa Tenggara Barat.
“Dengan pelatihan ini bisa memperoleh sertifikat untuk ilmunya diterapkan di Negara Jepang tentunya, Apa yang diniatkan peserta dikabulkan,” ungkap Yudi.
Kegiatan pelatihan katanya akan berlangsung 3 (tiga) bulan hingga bulan Desember 2023. (shy)
