Sumbawa, BERBAGI News – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), Forum Rektor Indonesia (FRI) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran berbasis TIK pada Sabtu 4 Nopember 2023, di Auditorium Universitas Samawa.
Dr. Ieke Wulan Ayu,STP., M.Si selaku Ketua Pelaksana GNRM Universitas Samawa dalam sambutannya, kegiatan Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran berbasis TIK adalah salah satu kegiatan dalam Membangun Literasi Digital Ethic Upaya Mewujudkan Budaya Masyarakat Digital yang Santun dan Beradab.
Kegiatan inisepenuhnya didukung oleh Kemenko PMK bekerjasama dengan Forum Rektor Indonesia dan Perguruan Tinggi di Indonesia, dan Universitas Samawa.
Unsa merupakan salah satu universitas yang mendapatkan kesempatan dalam melakukan pemberdayaan dalam wujudkan Budaya Masyarakat Digital.
Pelatihan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kompetensi para guru untuk dapat memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK. Kedepan, diharapkan para guru dapat mengimplementasikan hasil pelatihan, dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK di sekolah masing-masing.
Kegiatan ini diikuti oleh guru perwakilan dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, dan Pondok Pesantren sejumlah 100 orang di Kabupaten Sumbawa dengan menghadirkan narasumber pada kegiatan yaitu Irvan, S.Pd., selaku Kasi Pembinaan GTK Pendidikan Dasar Dikbud Kabupaten Sumbawa dengan materi Peran Guru dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah, dan narasumber kedua, yaitu Syafruddin, M.Pd, dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samawa, dengan materi Pengembangan Media Pembelajaran Canva dalam Meningkatkan Kompetensi Guru.
Wakil Rektor I, Universitas Samawa, Sahdi Mastar,M.Si dalam sambutannya dan sekaligus membuka kegiatan mengatakan tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam ruang digital.
“Saya berharap guru tidak hanya mahir praktek, tapi dapat berkontribusi pemikiran dalam membangun dunia pendidikan saat ini, yang lebih dikenal sebagai dunia digital. Pandemi Covid-19 yang lalu, memaksa masyarakat untuk mengubah cara berpikir dan bekerja, sehingga penggunaan teknologi pun menjadi bagian dari kehidupan yang tidak terpisahkan dan hal tersebut dapat mempercepat transformasi digital,” kata Sahdi. (**)
